Tabita

Published by Admin on


13 Oktober 2022,
(Kis. 9:36-43),

”Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita—dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Karena Lida dekat dengan Yope, murid-murid yang mendengar bahwa Petrus ada di Lida, menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, ’Segeralah datang ke tempat kami.’ Lalu berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setibanya di sana, ia dibawa ke ruang atas. Semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas waktu ia masih bersama mereka.”

Kita tidak pernah tahu siapakah Tabita itu? Apakah dia bersuami, berapa anaknya, atau berapa usianya? Namun, kita tahu apa yang dilakukannya. Lukas mencatat: ”Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.” Bukan kata benda, tetapi kata kerja yakni ”berbuat” dan ”memberi”. Tindakan Tabita semasa hidup menjadi saksi nyata yang tertulis di hati orang yang pernah merasakan kebaikannya.

Tabita, kelihatannya berusaha bersikap dan bertindak sebagaimana Sang Guru. Dia melakukan apa yang dikatakannya. Dan apa yang pernah dilakukannya itu akhirnya menjadi saksi bagi diri-Nya. Lukas memperlihatkan bahwa para janda mengerumuni Petrus sambil menangis dan menunjukkan kepadanya baju-baju dan jubah-jubah yang dijahitkan Tabita untuk mereka waktu ia masih hidup. Para janda itu merasa perlu memperlihatkan hasta karya Tabita. Karya Tabita menjadi saksi.

Dalam semuanya itu, dia telah bertindak sebagai gembala. Bukti gembala sebenarnya sederhana saja, domba-domba merasa digembalakan olehnya. Dan itulah kesaksian para janda yang dilayaninya! Kesaksian para janda itulah yang menggerakkan Petrus untuk berdoa dan membangkitkan Tabita.

Kebanyakan kita memang tak punya pengalaman seperti Tabita. Namun, kita semua telah dibangkitkan dalam Kristus. Apakah karya kita sungguh-sungguh mampu memberikan kesaksian tentang diri kita? Ya, karya memang tak sekadar kata.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan