Ia Mau, Supaya Kita Hidup di Dalamnya

Paulus hendak mengingatkan warga jemaat di Efesus—juga setiap orang yang membaca suratnya pada masa kini—bahwa mereka adalah ciptaan Allah. Alasan Paulus menyatakan semuanya ini adalah karena manusia cenderung alpa dengan kenyataan bahwa mereka itu ciptaan Allah. Segala persoalan dunia ini, jika kita telusuri bersumber pada kenyataan bahwa manusia sering lupa bahwa mereka hanya ciptaan.

Hidup dalam Kebenaran Allah

Persoalan keluarga sering berakar pada keinginan hidup berdasarkan kebenaran sendiri-sendiri—istri merasa benar, suami merasa benar, anak merasa benar, orang tua merasa benar! Hasilnya hanya keonaran karena masing-masing merasa benar! Pada titik ini kita perlu meneladani Paulus yang belajar hidup dalam kebenaran Tuhan! Berbeda pendapat itu merupakan hal yang wajar, tetapi setiap anggota keluarga perlu bertanya: Apa sebenarnya pendapat Allah? Setelah mendapatkan, ikutilah pendapat Allah!

Melakukan Segala Perintah Allah

Ketika Musa keluar mindernya—bagaimanapun dia seorang buronan—Allah dengan tegas berkata, ”Aku akan menyertai engkau! Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini” (Kel. 3:12). Perhatikan bahwa tanda yang diberikan bukanlah tanda yang sudah ada, tetapi tanda yang masih akan terjadi. Dan persoalan besarnya adalah apakah Musa percaya!