Tangan yang Tak Terlihat
”Mati aku!” demikian celoteh seorang remaja ketika menyadari bahwa dia lupa mengerjakan PR. Barangkali ketika kita menghadapi kesulitan, ada kecenderungan kita untuk memikirkan hal yang sama. Terlebih ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Kita memandangnya sebagai kegagalan karena kita menganggap Tuhan akan bekerja dengan cara kita. Padahal dari pengalaman kita dan kisah-kisah dalam Alkitab, banyak ditunjukkan bahwa cara Tuhan tak terbatas. Siapa sangka Rahab, si pelacur itu, justru dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel?
Ketika Tuhan mengizinkan kita mengalami pergumulan, yaitu situasi sulit yang membuat kita merasa terpuruk, terpojok, dan terjepit bukan berarti Tuhan menghendaki kita mati. Situasi tersebut menyadarkan bahwa sesungguhnya kita memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan sehingga kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri, selain mengandalkan Tuhan, seperti tertulis dalam Yeremia 17:7: ”Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang mempercayakan dirinya pada TUHAN!”
Di balik setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi pada hidup kita, ada rencana yang Tuhan ingin hadirkan. Barangkali melalui peristiwa tersebut kita justru diselamatkan dari bahaya yang mengancam kehidupan kita atau sebagai sarana kita dibentuk-Nya sehingga kita memiliki karakter Kristus. Sering kali melalui proses itu Tuhan memiliki rencana khusus untuk kita dalam misi-Nya bagi dunia, yaitu menyatakan kasih Allah yang menyelamatkan.
Jika selama ini kita hanya mendengar Tuhan melalui kesaksian, melalui pergumulan kita dapat mengalami sendiri kuasa kasih dan pertolongan Tuhan yang ajaib, yang dapat betul-betul kita rasakan saat bergumul. Selalu ada berkat di balik pergumulan, Tangan yang Tak Terlihat itu bekerja dan menyediakan yang terbaik bagi kita. Karena itu, mari kita mendekatkan diri kepada-Nya.
Yudi Hendro Astuti | Sobat Media
Foto: Unsplash/ Guillaume de Germain