Teladan Kornelius

Published by Admin on

16 Oktober 2022,
(Kis. 10:23b-33),

”Pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya. Ia sujud di depan kaki Petrus dan menyembahnya.”

Kornelius sepertinya yakin bahwa jika dia melaksanakan kehendak Allah, Allah akan menyiapkan segala sesuatunya sehingga kehendak-Nya terlaksana. Pemahaman ini tampak saat Kornelius mengundang Petrus ke rumahnya. Kornelius begitu yakinnya, Petrus akan menanggapi dengan baik undangan itu, sehingga dia mengundang sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.

Kornelius yakin, Petrus, sebagai hamba Allah, pastilah akan menanggapi kehendak Allah. Kornelius juga yakin, jika Allah menyuruh dia memanggil Petrus, pastilah Allah juga akan menyuruh Petrus memenuhi panggilan itu. Jika Allah menghendaki sesuatu, dan kehendak-Nya menyangkut lebih dari satu orang, pastilah Dia akan mengomunikasikan kehendak-Nya itu kepada lebih dari satu orang.

Itulah yang membuat Kornelius mengundang banyak orang itu datang ke rumahnya. Dia yakin, Petrus pasti akan datang, walau Kornelius pasti paham bahwa biasanya orang Yahudi tak suka bergaul dengan orang di luar Yahudi. Namun, Kornelius tampaknya menyadari bahwa jika dia melaksanakan kehendak Allah, Allah akan menyiapkan orang lain untuk menggenapi rencana Allah itu.

Meski bukan pengikut Kristus, Kornelius memiliki jiwa misi. Dia tidak ingin mendengarkan Kabar Baik itu sendirian. Dia ingin kerabatnya mendengarkan Kabar Baik tersebut. Bayangkan: Kornelius belum mendapatkan Kabar Baik itu, tetapi dia sudah punya keinginan untuk membagikan Kabar Baik itu! Dia memedulikan orang lain.

Dia begitu yakinnya, apa yang hendak disampaikan Petrus memang sungguh-sungguh baik. Dan yang sangat penting, dia tidak ingin menikmati Kabar Baik itu sendirian. Dia ingin orang lain mendengar berita itu. Dia merasa sayang, jika kerabat dan sahabatnya tidak mendengar Kabar Baik itu. Oleh karena itu, dia merasa perlu mengundang segenap sanak saudara dan sahabatnya.

Pada titik ini kita, orang percaya abad ke-21 perlu meneladan Kornelius.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan