Adat Istiadat

Sabda-Mu Abadi | 25 Oktober 2025 | Mat. 15:1-9
”Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata, ’Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.’ Jawab Yesus kepada mereka, ’Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? Sebab, Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus dihukum mati. Namun, kamu berkata: Siapa saja yang berkata kepada ayahnya atau ibunya: Segala bantuan yang seharusnya engkau terima dariku adalah persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati ayahnya atau ibunya. Dengan demikian, firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-orang munafik, tepatlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari Aku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sementara ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.’”
Beberapa orang Farisi dan ahli Taurat itu tidak bisa menahan hati mereka. Mereka mengkritik kelakukan para murid Yesus yang tidak menghargai adat karena makan tanpa cuci tangan. Tentu saja, sejatinya mereka sedang mengkritik Yesus Sang Guru.
Yesus membalas dengan kritikan pula. Ia mengkritik ketetapan—yang telah membudaya—yang dipakai orang untuk lepas dari kewajiban yang lebih besar. Misalnya, soal menghormati orang tua. Banyak orang, supaya terlepas dari kewajibannya, menyatakan di depan umum bahwa mereka telah mempersembahkan dana pemeliharaan orang tua kepada Allah. Mereka tidak dapat disalahkan karena dana pemeliharaan itu telah menjadi milik Allah.
Bagi Yesus, adat isitiadat itu seharusnya tidak mengabaikan kemanusiaan manusia. Yang lebih penting lagi, janganlah membuat manusia melawan Allah. Bagaimanapun, adat dibuat manusia untuk kepentingan manusia, dan bukan sebaliknya. Jika sebaliknya terjadi, tidak hanya manusia telah mengabaikan manusia, tetapi juga mengabaikan Allah!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!