Anggaplah sebagai Kebahagiaan

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 1 Desember 2023 | Yak. 1:2-3

”Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”

Kepada saudara-saudara seimannya, Yakobus mengajak mereka untuk menganggap persoalan-persoalan yang mereka alami sebagai kebahagiaan. Persoalan itu bisa persoalan hidup sehari-hari, misalnya mencari nafkah, juga tekanan terhadap iman mereka di tengah budaya poleteisme saat itu.

Umat Yahudi Kristen diajak untuk menganggapnya kebahagiaan karena ada ketekunan yang dibawa oleh semua persoalan hidup itu. Kesulitan hidup dalam mencari nafkah, contohnya, akan membuat orang menjadi lebih kreatif. Dan ketekunan menjadikan seseorang lebih tangguh dalam menghadapi persoalan hidup yang lebih besar di masa depan.

Menarik diperhatikan, tidak hanya satu atau dua pencobaan yang ditulis, tetapi berbagai-bagai pencobaan. Itu berarti banyaknya pencobaan yang dialami setiap Kristen bukan hal yang aneh dan luar biasa. Namun demikian, mereka diminta mengubah sudut pandang. Caranya adalah dengan mengubah istilah yang dipakai, dari ”cobaan” menjadi ”ujian”.

Cobaan biasanya dimaksudkan untuk menjatuhkan orang yang dicobai, sedangkan ujian dimaksudkan agar yang diuji naik ke tahapan hidup selanjutnya. Tanpa ujian kita tidak akan pernah lulus. Perubahan perspektif ini akan membuat kita lebih tekun dan akhirnya lulus. Dan Allah menghendaki kita lulus ujian.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Ian S.