Apabila

Sabda-Mu Abadi | 13 September 2025 | Mat. 10:11-15
”Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salam damaimu itu turun ke atasnya, jika tidak, salam damaimu itu kembali kepadamu. Apabila seseorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Nasihat Yesus menjadi bukti bagaimana Allah memelihara para utusannya melalui orang-orang yang mereka layani. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kalau kalian sampai di kota atau kampung, carilah seorang yang mau menerima kalian. Tinggallah dengan dia sampai kalian berangkat lagi.”
Jelas di sini, Allah mencukupi akomodasi, juga makanan, bagi orang-orang yang telah diutusnya. Jelas juga bahwa Allah menggerakkan pemilik rumah untuk menerima dan melayani kebutuhan mereka. Allah menyiapkan segala kebutuhan orang-orang-Nya.
Pada nasihat ini tersirat pula bahwa seorang utusan tak perlu gusar ketika mereka ditolak. Sebab, yang ditolak sejatinya adalah Allah sendiri. Kalau ada yang menerima salam, salam itu sungguh akan bermanfaat bagi mereka.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Waktu kalian masuk rumah, katakanlah, ’Semoga Tuhan memberkati kalian.’ Kalau orang-orang di rumah itu menerima kalian, biarlah salammu itu tetap pada mereka.” Sesungguhnya yang diberikan adalah berkat Allah. Jika mereka menolak, yang ditolak adalah Allah sendiri.
Dengan kata lain, sebagai orang-orang yang diutus Allah, para utusan dilarang baper.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!