Barang yang Kudus dan Berharga

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 16 Agustus 2025 | Mat. 7:6

”Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

Kita pasti tidak pernah tahu, mengapa Sang Guru memberikan nasihat macam begini kepada para murid-Nya. Bukankah Ia sendiri yang nantinya menyuruh para murid menjadikan segala bangsa menjadi murid-Nya? Lalu, siapakah yang dimaksud dengan anjing dan babi di sini? Sekali lagi kita tidak pernah tahu.

Namun demikian, sejatinya nasihat ini sungguh logis. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Jangan berikan barang yang suci kepada anjing, supaya anjing itu jangan berbalik dan menyerangmu. Dan jangan berikan mutiara kepada babi, supaya babi itu jangan menginjak-injak mutiara itu.” Ya, kedua hewan ini, yang najis dalam pandangan orang Yahudi, memang tidak akan memahaminya. Mereka akan menghancurkannya, bahkan menyerang kita.

Pertanyaannya: Bagaimana dengan Pekabaran Injil? Memang butuh kepekaan di sini. Kita mesti percaya bahwa Injil memang untuk semua orang. Oleh karena itu, pekabaran Injil mesti diberikan tanpa pandang bulu.

Akan tetapi, di sinilah kita mesti peka, ketika orang malah menolak dengan keras, bahkan mengancam nyawa kita, tak perlulah kita bersikukuh terus mengabarkannya atau mengajaknya berdebat. Bisa jadi saat itu orang itu belum siap menerimanya. Hal logis yang perlu kita lakukan adalah mundur sembari membawanya dalam doa. Lain waktu, bolehlah kita memberitakan Injil kepadanya lagi. Mungkin saat itu orang itu lebih siap menerimanya.

Jika tidak siap juga, ya enggak apa-apa. Bagaimanapun yang bisa membuat orang percaya adalah Allah sendiri.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: Cahayapengharapan

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!