Batu yang Hidup Itu

Sabda-Mu Abadi | 14 Februari 2024 |.1Ptr. 2:4
”Datanglah kepada Dia, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah.”
Yang dimaksud ”Dia” di sini jelas Yesus Orang Nazaret. Yesus Orang Nazaret disebut ”Batu yang Hidup” karena—melalui kematian dan kebangkitan-Nya—manusia beroleh hidup kekal. Dia adalah ”Batu yang Menghidupkan”.
Persoalannya adalah manusia menyepelekan, tidak menganggap, bahkan membuang Dia. Namun, Petrus dengan jelas menyatakan bahwa Allah memilih dan menghormati-Nya. Pengabaian manusia menjadi jalan penebusan manusia dari dosa-dosanya.
Berkait penghormatan Bapa, Paulus punya kesimpulan senada: ”Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit, di atas bumi, dan di bawah bumi, dan segala lidah mengaku, ’Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2:7-11).
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Ia bagaikan batu yang hidup, batu yang dibuang oleh manusia karena dianggap tidak berguna; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga.”
Datang kepada Tuhan Yesus berarti hidup dalam persekutuan dengan Dia dan siap mendengarkan-Nya. Sebab Ia adalah Firman Allah. Dan itulah yang akan menghidupkan manusia!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Scott Webb