Belajar Itu

Published by Yoel M. Indrasmoro on

Belajar itu sederhana. Tidak memerlukan hal-hal atau barang-barang mewah untuk melakukannya. Cukup dengan melihat dan mengamati gestur seseorang, akan mudah diketahui kondisi hatinya; apakah ia sedang marah, gembira, sedih, galau, atau kecewa. Dan anak-anak adalah pembelajar yang baik. Jangan heran jika mereka akan menampilkan apa yang dilihat dan diamati.

Belajar itu menyenangkan. Sebab bisa belajar dari siapa saja. Tidak dibatasi pada murid yang harus belajar dari gurunya di sekolah. Seorang guru juga bisa belajar pada ketaatan muridnya. Seorang murid akan lebih patuh dan taat pada nasihat gurunya dari pada orang tuanya, demikian kesaksian beberapa orang tua siswa. Karena itu, guru perlu mencontoh ketaatan dan kepatuhan muridnya. Bukankah sejatinya guru juga seorang murid dari Sang Guru Sejati?

Belajar itu bisa dari apa yang ada di sekitar kita. Bahkan, nenek moyang Israel, dalam Kitab Amsal, mengajak generasi mudanya, juga kita, untuk belajar pada semut yang tekun bekerja untuk masa depannya; pada cicak yang pandai menempatkan dirinya, sehingga bisa berada di kamar para raja, para pembesar sampai di kamar rakyat jelata.

Belajar itu bertahap, dilakukan dengan gembira, bersama-sama, saling mengingatkan, juga saling mendukung.

Selamat belajar! Dengan tekun dan—jangan lupa—gembira!

Dyah Ummaya Kristiana

Foto: DUK

Categories: Tala