Bersikap dan Bertindak Rasuli
”Dari mana orang ini memperoleh hal-hal ini? Hikmat apakah yang diberikan kepada-Nya? Bagaimanakah mujizat-mujizat yang demikian dapat diadakan oleh tangan-Nya?” (Mrk. 6:2-3).
”Dari mana orang ini memperoleh hal-hal ini? Hikmat apakah yang diberikan kepada-Nya? Bagaimanakah mujizat-mujizat yang demikian dapat diadakan oleh tangan-Nya?” (Mrk. 6:2-3).
Marilah kita layangkan mata hati kita pada peristiwa di Kamis Putih itu! Apakah makna di balik peristiwa itu? Cara sederhana untuk melihat makna di balik peristiwa adalah melihat konteks peristiwa itu.
Seorang murid harus siap belajar. Seorang murid harus siap menerima segala. Keterbukaan merupakan prinsip utama seorang murid.
Belajar itu bisa dari apa yang ada di sekitar kita. Bahkan, nenek moyang Israel, dalam Kitab Amsal, mengajak generasi mudanya, juga kita, untuk belajar pada semut yang tekun bekerja untuk masa depannya; pada cicak yang pandai menempatkan dirinya, sehingga bisa berada di kamar para raja, para pembesar sampai di kamar rakyat jelata.
Allah memedulikan para murid, sebagaimana Allah peduli terhadap hidup burung pipit. Umat Allah tak perlu khawatir karena Allah akan setia memelihara. Itulah modal terbesar umat Allah di dunia ini.