Berdamai

Sabda-Mu Abadi | 19Juli 2025 | Mat. 5:25-26
”Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pengawal dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Dalam kehidupan gesekan antarpribadi kerap terjadi. Dan bagi Yesus Orang Nazaret berdamai merupakan jalan keluar terlogis.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Seandainya ada orang mengadukan kalian ke mahkamah, berdamailah dengan dia selama masih ada waktu sebelum sampai di mahkamah. Kalau tidak, orang itu akan menyerahkan kalian kepada hakim, yang akan menyerahkan kalian kepada polisi. Lalu polisi akan memasukkan kalian ke dalam penjara.”
Menarik disimak, Yesus tidak menekankan siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun, pada akhirnya perseteruan, hingga ke pengadilan, sejatinya akan menguras banyak energi. Daripada menguras banyak energi, Yesus mengajak para muridnya untuk berdamai.
Mungkin pemahamannya begini: jika ada orang yang mengadukan kita, tentulah dia merasa sakit hati atau tersinggung. Sehingga klarifikasi menjadi kata kunci. Ketimbang menduga-duga atau tetap kekeh dan menganggap diri paling benar, Yesus mendorong para murid-Nya untuk berdamai.
Mengapa berdamai menjadi penting? Sebab manusia tak hanya punya otak, tetapi juga hati. Kita tak hanya dikendalikan oleh pikiran, tetapi juga perasaan. Dan perasaan yang tidak damai akan membuat tubuh kita semakin lemah, dan ujung-ujungnya hanya membuat kita rugi sendiri.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!