Berdoa

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 28 Juli 2025 | Mat. 6:5-6

”Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Namun, jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka, Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Berkait doa, kembali Sang Guru mengingatkan para murid-Nya untuk tidak bersikap dan bertindak seperti orang munafik, yang sengaja mempraktikkan doa itu di tempat umum supaya dilihat orang. Kalau sudah begitu, mereka telah mendapatkan upahnya, yaitu dilihat orang tadi.

Namun, apakah itu berarti kita, orang percaya abad ke-21, tidak perlu doa sebelum makan di rumah makan? Tidak juga. Selama tujuannya bukan supaya dilihat orang, tetapi karena bentuk syukur kepada Allah karena makanan yang terhidang, enggak berdoa malah aneh. Sekali lagi motivasi menjadi sungguh membedakan.

Karena ”supaya dilihat orang” tidak lagi menjadi motivasi, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, Sang Guru menganjurkan ”masuklah ke kamar dan tutuplah pintu, lalu berdoalah kepada Bapamu yang tidak kelihatan itu. Maka Bapamu yang melihat perbuatanmu yang tersembunyi akan memberi upah kepadamu.”

Allah Bapa memang tidak kelihatan, namun Ia melihat. Tak hanya melihat yang tampak, tetapi Ia juga melihat lubuk hati setiap manusia. Dan karena itu, Bapa sungguh menghargai doa macam begini.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: freepik

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!