Berpuasa

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 8 Agustus 2025 | Mat. 6:16-18

”Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Namun, apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Berpuasa merupakan hal baik. Dana—yang semestinya untuk makanan dan minuman—bisa dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Jadi, berpuasa tidak berarti pindah jam makan, tetapi agar kita mampu berbagi kepada orang lain.

Hanya, ini yang Sang Guru ingatkan, jangan sampai berpuasa malah menjadi ajang pamer. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kalau kalian berpuasa, janganlah bermuka muram seperti orang yang suka berpura-pura. Mereka mengubah air mukanya supaya semua orang tahu bahwa mereka berpuasa. Ingatlah, itulah upah yang mereka sudah terima.”

Di sini Sang Guru mengingatkan bahwa puasa semestinya tidak menjadi beban. Sebab, mereka sendirilah yang mengambil keputusan untuk berpuasa atau tidak. Sehingga mengubah muka menjadi muram agar orang tahu bahwa mereka berpuasa malah aneh. Terlebih jika ada keinginan agar orang lain tahu bahwa mereka sedang berpuasa.

Jika memang demikian, tegas Yesus Orang Nazaret, mereka sudah mendapat upahnya. Sehingga mereka tidak akan lagi mendapatkan upah dari Allah Bapa. Ya, berpuasa semestinya hanya perlu diketahui dua pribadi, orang itu sendiri dan Allah Bapanya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: freepik

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!