Bertobatlah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 20 Juni 2025 | Mat. 3:1-2

”Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan, ’Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!’”

Bertobatlah. Demikianlah inti pemberitaan Yohanes Pembaptis. Kerajaan Surga yang mendekat menjadi alasan kuat agar pendengarnya bertobat. Lalu, adakah kaitan di antara keduanya? Adakah hubungan antara Kerajaan Surga dan pertobatan?

Dalam Alkitab BIMK tertera: ”Bertobatlah dari dosa-dosamu,” katanya, “karena Allah akan segera memerintah sebagai Raja!” Inilah yang dimaksudkan dengan Kerajaan Allah. Nah, jika Allah memerintah sebagai Raja, tak ada jalan lain bagi manusia selain mengubah dirinya. Perubahan itulah yang dimaksud dengan bertobat.

Bertobat berarti berpaling dari dosa dan kembali bersekutu dengan Allah. Bertobat bukan sekadar tidak berbuat salah. Bukan itu. Inti pertobatan: bersekutu dengan Allah. Dalam persekutuan dengan Allah, dosa niscaya lenyap.

Hakikat dosa ialah putusnya hubungan antara manusia dan Allah. Dalam kehendak bebasnya—yang sebenarnya merupakan karunia Allah—manusia malah ingin menjadi penguasa sama seperti Allah.

Hidup di luar persekutuan dengan Allah membuat manusia semakin jauh dari Allah dan cenderung berbuat dosa, yang membuatnya semakin menjauhi Allah.

Nah, jika Allah memerintah sebagai Raja, maka raja-raja kecil yang tidak mengakui kedaulatan-Nya akan tumpas. Jika Allah memerintah sebagai raja, tidak ada lagi tempat bagi raja-raja kecil di dalam kerajaan-Nya itu. Ketika Allah memerintah sebagai Raja, maka semua makhluk adalah hamba-Nya. Dan menjadi hamba Allah merupakan hakikat pertobatan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: Katolikana

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!