Tala
Anak Muda Pewarta Kabar Baik
Era sekarang tidak cukup dengan mewartakan ”kabar baru” saja, tetapi perlu kabar baru yang baik, dan kita perlu belajar dari Sumber Sejati dari karunia yang mampu membarui kehidupan kita.
Era sekarang tidak cukup dengan mewartakan ”kabar baru” saja, tetapi perlu kabar baru yang baik, dan kita perlu belajar dari Sumber Sejati dari karunia yang mampu membarui kehidupan kita.
Ketika Yesus dibaptis, ada suara yang berkata kepada-Nya, ”Engkaulah yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk. 1:11). Suara inilah yang harus kita dengar juga karena Yesus datang untuk memberi tahu kita bahwa kita sama dikasihi-Nya seperti Dia.
Rasanya waktu semakin hari semakin mengancam dan menjadi musuh besar kita. Dalam masyarakat kita tampaknya waktu lebih memperbudak daripada uang.
Kalau kita semakin jelas melihat kemuliaan Bapa melalui Putra-Nya, kita akan mengalami bahwa ciptaan tidak akan mengganggu kita.
Banyak orang masih mempunyai kesan bahwa doa kontemplatif adalah sesuatu yang sangat istimewa, sangat tinggi atau sangat sulit dan tidak cocok bagi orang-orang yang mempunyai pekerjaan biasa dan masalah-masalah biasa.
Ketika Yesus dibaptis, ada suara yang berkata kepada-Nya, ”Engkaulah yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk. 1:11). Suara inilah yang harus kita dengar juga karena Yesus datang untuk memberi tahu kita bahwa kita sama dikasihi-Nya seperti Dia.
Pada waktu malam menjelang ditangkap, Yesus makan bersama dengan dua belas murid. ”Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikan kepada mereka, kata-Nya: ”Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk. 22:19).
Sebuah peringatan yang berpuncak pada bukit Golgota, ketika tubuh Sang Penebus disalib menjadi penebus dosa.