Celakalah VIII

Sabda-Mu Abadi | 20 Desember 2025 | Mat. 23:29-36
”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai Kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang benar dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, lengkapilah juga apa yang sudah dilakukan nenek moyangmu!” (Mat. 23:29-32)
Dalam pandangan Sang Guru, tindakan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membangun dan memperindah makam nabi-nabi hanyalah semu belaka. Sebab, sebenarnya mereka—sebagaimana nenek moyang mereka—juga tidak percaya akan berita yang disampaikan para nabi itu. Dan pengakuan bahwa jika mereka hidup pada masa itu, tentulah tidak akan terlibat dalam pembunuhan itu memperlihatkan bahwa mereka sejatinya keturunan dari para pembunuh itu.
Selanjutnya, Yesus Orang Nazaret berkata, ”Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular berbisa! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?” (Mat. 23:33). Dalam Perjanjian Baru Bahasa Indonesia Sederhana tertera: ”Kalian jahat, keturunan orang-orang jahat! Tidak mungkin kalian luput dari hukuman di neraka.”
Tampaknya keturunan yang dimaksud bukanlah keturunan biologis, tetapi keturunan ideologis. Konsepnya mirip dengan dosa turunan. Dengan kata lain kejahatan mereka merupakan kelanjutan dari kejahatan sebelumnya. Mudah dipahami jika Sang Guru langsung menyebutkan nama Habel yang dibunuh oleh Kain dan Zakharia yang dibunuh dengan batu atas perintah Raja Yoas. Di mata Yesus kejahatan nenek moyang Israel terus menurun hingga ke ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Silakan klik tautan berikut untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!