Cemburu

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 20 Agustus 2024 | Kel. 23:24-26

”Jangan sujud menyembah ilah-ilah mereka atau beribadah kepadanya, dan jangan meniru perbuatan bangsa-bangsa itu, tetapi engkau harus memusnahkan berhala mereka dan meremukkan tugu-tugu berhala mereka sama sekali. Tetapi, kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu, maka Ia akan memberkati makanan dan minumanmu. Aku akan menjauhkan penyakit dari antaramu. Di negerimu tidak akan ada yang keguguran atau mandul. Aku akan memberimu usia lanjut.”

Dalam konsep penyembahan, politeisme sejatinya absurd. Menyembah banyak ilah semestinya akan membingungkan si penyembah. Sebab, ketika fokus pada yang satu, ia melupakan yang lain. Aneh rasanya orang bisa menyembah banyak ilah.

Namun, itulah yang dilakukan penganut politeisme. Ketika merasa ilah yang satu tidak peduli, ia akan pindah ke ilah lainnya. Mungkin juga akhirnya kembali menyembah yang pernah disembahnya.

Sepertinya penganut politeisme yakin bahwa ilah yang disembahnya tidak memiliki perasaan. Karena itu, ia merasa boleh bebas menyembah ilah yang lainnya.

Dan itulah yang membedakan Allah Israel dengan ilah lain. Ia menegaskan, ”Sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu” (Kel. 20:5).

Ya, Allah kita adalah Allah yang berperasaan. Karena itu, jangan sakiti hati-Nya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unslash/David Vig