Dasar Doa Bapa Kami

Sabda-Mu Abadi | 6 Agustus 2025 | Mat. 6:13
”[Karena Engkaulah yang punya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]”
Semasa hidup G.M.A. Nainggolan, pemimpin redaksi BPK Gunung Mulia, menyatakan bahwa bagian ini merupakan dasar kita dalam memanjatkan Doa Bapa Kami. Bisa juga dikatakan bahwa bagian ini merupakan titik pijak bagi kita untuk berdoa. Ia juga mengusulkan baik pula jika kita kadang membalikkan pelafalan Doa Bapa Kami dengan memulai bagian ini dalam doa. Sebab bagian inilah yang membuat kita mampu, bahkan mesti, berdoa.
Sesungguhnya bagian ini merupakan dasar dan alasan kita berdoa. Dengan dasar ini kita memuliakan Allah, berharap kerajaan-Nya datang, dan memohonkan kebutuhan kita. Kita memuliakan Allah karena kemulian adalah milik-Nya. Kita memohon Kerajaan Allah hadir karena Dialah pemiliknya. Dan kebutuhan diminta karena Allah memiliki kuasa. Ini sungguh logis karena kita tak mungkin meminta kepada pribadi yang tak memiliki kuasa memberikan.
Diberi tanda kurung siku karena pada naskah-naskah tertua—yang berhasil ditemukan—bagian ini memang tidak ada. Sepertinya ditambahkan oleh gereja-gereja pada sekitar abad ke-5 untuk keperluan ibadah. Mengapa bagian ini tidak dihilangkan saja dalam penerjemahan dan hanya merujuk pada naskah tertua yang telah ditemukan?
Sepertinya memang sengaja tidak dihilangkan karena bisa saja pada masa depan kita menemukan naskah yang lebih tua lagi dan bagian ini mungkin terdapat di sana. Yang pasti, bagian ini memang bisa menjadikan dasar dan alasan kita dalam memanjatkan Doa Bapa Kami. Nah, selamat memanjatkan Doa Bapa Kami.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!