Dikenali Allah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 22 September 2024 | Kel. 33:15-17

”Berkatalah Musa kepada-Nya, ”Jika bukan Engkau sendiri yang berjalan beserta kami, jangan bawa kami pergi dari sini. Lalu bagaimana orang akan tahu bahwa aku telah kemurahan hati-Mu, aku dan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan beserta kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu, dikhususkan dari segala bangsa yang ada di muka bumi?” Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, ”Hal yang kaukatakan ini pun akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kemurahan hati-Ku dan Aku mengenal dirimu dengan namamu.”

Bagi Musa penyertaan Allah adalah harga mati. Penyertaan Allah itulah yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lain. Tanpa penyertaan Allah, mustahil orang lain dapat mengetahui bahwa Israel sungguh bangsa yang telah mendapatkan kemurahan hati Allah.

Menarik diperhatikan frasa ”mengenal dirimu dengan namamu”. Bukankah Allah Mahatahu? Lalu apa artinya mengenal dirimu dengan namamu?

Nama adalah identitas. Mengenal diri dengan namamu berarti sungguh-sungguh mengenal. Dan sepertinya, kita mesti memnbaca frasa ini dari sudut hubungan di antara dua pribadi. Hubungan yang baik tidak hanya keinginan untuk saling mengenali satu sama lain, tetapi juga kerinduan untuk mau dikenali oleh orang lain.

Tentu saja, kita bisa merasa mengenal idola kita—tahu segala hal tentang dirinya, namun pertanyaannya maukah kita dikenali oleh-Nya. Agaknya, itu jugalah yang dikehendaki Allah, kita tidak hanya mengenal Dia, tetapi mau membuka diri untuk dikenali oleh-Nya. Itulah persahabatan!

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Alice M.