Ditulis dengan Jari Allah
Sabda-Mu Abadi | 11 September 2024 | Kel. 31:18
”Setelah selesai berbicara dengan Musa di Gunung Sinai, TUHAN memberikan kepadanya kedua loh hukum, loh batu, yang ditulis dengan jari Allah.”
Allah menulis. Menulis dalam bahasa manusia agar manusia sungguh memahami kehendak-Nya. Tak cukup sampai disitu, tentu saja, Allah juga ingin manusia menaatinya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Setelah selesai berbicara dengan Musa di atas Gunung Sinai, Allah memberikan kepadanya kedua lempeng batu yang telah ditulisi Allah dengan perintah-perintah-Nya.”
Kedua loh hukum—yang ditulis dengan jari Allah sendiri—memperlihatkan dengan jelas bahwa Allah senantiasa ingin berkomunikasi dengan manusia. Ia ingin menyapa umat-Nya melalui tulisan. Dan loh batu—yang tak lekang oleh panas dan hujan—memungkinkan sapaan itu menjadi kekal sifatnya.
Kedua loh batu itu yang ditulis Allah itu mirip prasasti pada masa kini. Orang merasa perlu membuat prasasti karena lebih lama usianya ketimbang kertas atau kulit dan tentu saja dapat dilihat oleh lebih banyak orang pada saat yang bersamaan.
Sekali lagi, kedua loh hukum menjadi tanda yang terlihat bagi manusia untuk senantiasa melihat dan membaca pesan Allah. Dengan membacanya umat Allah juga bisa merasakan bahwa Allah hadir dan menemani mereka. Ya, kedua loh hukum itu merepresentasikan Allah sendiri.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: