Doa yang Terhalang
Sabda-Mu Abadi | 21 Februari 2024 | 1Ptr. 3:7
”Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris anugerah kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”
Jika kepada para Perempuan—para istri termasuk di dalamnya—Petrus menekankan pentingnya kecantikan batiniah, kepada para suami Petrus meminta mereka menghormati istri mereka. Alasannya bukan sekadar Hak Asasi Manusia. Jauh dari itu. Sebab, pasangan hidup mereka adalah sesama ahli waris anugerah kehidupan. Dengan kata lain, sebagai sesama ahli waris, penting bagi suami untuk menghargai istri mereka.
Jelas di sini, Petrus menegaskan bahwa panggilan menjadi Kristen itu bukan hanya untuk suami atau istri saja, tetapi juga untuk pasangan hidup mereka. Kalau seseorang terpanggil untuk hidup berkeluarga, Allah tidak akan memanggil ia sendirian saja.
Dan menghormati pasangan hidup menjadi penting agar doa mereka tidak terhalang. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu.”
Menarik disimak, hubungan antara suami dan istri bisa menjadi penghalang hubungan seseorang dengan Allah. Jika seseorang merasa tidak dipanggil Allah untuk hidup berkeluarga, hubungan dia dengan orang tua atau saudaranya berbanding lurus dengan kehidupan doanya.
Sederhananya begini: Mungkinkah seseorang yang sedang bertengkar dengan anggota keluarganya dapat berdoa dengan percaya diri di hadapan Allah? Pastinya, tidak bukan?
Itu juga nasihat Yesus kepada para murid-Nya: ”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat bahwa saudaramu sakit hati terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu” (Mat. 5:23-24).
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Liudmila C.