Dua Belas Tahun

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 5 September 2025 | Mat. 9:18-22

”Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang pemuka, lalu menyembah Dia dan berkata, ’Anak perempuanku baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.’ Lalu Yesus pun bangun dan mengikuti orang itu bersama murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menyentuh jumbai jubah-Nya. Sebab, katanya dalam hati, ’Asal kusentuh saja jubah-Nya, aku akan sembuh.’ Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, ’Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku. Imanmu telah menyelamatkan engkau.’ Sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”

Sama-sama dua belas tahun. Yang pertama, anak perempuan yang meninggal pada usia dua belas tahun. Yang kedua, perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun.

Menarik diperhatikan, belas kasih Yesus kepada keduanya sama. Ia langsung berangkat bersama rombongan-Nya ke rumah pemuka itu untuk menghidupkan anak perempuannya. Kepada perempuan itu ia berkata, ”Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku. Imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Ya, Yesus menyapa perempuan itu sebagai anak-Nya. Itu berarti kedua perempuan itu sama-sama dianggap sebagai anak-Nya. Dan karena itu, Yesus memberikan yang terbaik kepada mereka berdua. Sebab, tak ada orang tua yang tidak memberikan yang terbaik bagi anaknya.

Kedua perempuan itu adalah anak dalam iman. Yang pertama, anak dalam iman ayahnya. Yang kedua, anak dalam iman perempuan itu sendiri. Baik pemuka maupun perempuan itu mengharapkan belas kasihan dalam iman. Sejatinya iman seperti ini memang biasa dimiliki seorang anak.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: lisalewiskoster

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!