Enam Hari Kemudian

Sabda-Mu Abadi | 5 November 2025 | Mat. 17:1-8
”Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan jubah-Nya menjadi putih berkilauan. Tampaklah kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia” (Mat. 17:1-3).
Frasa ”enam hari kemudian” memperlihatkan kaitan kisah perubahan rupa dengan kisah sebelumnya. Kisah sebelumnya menceritakan bagaimana Yesus menyatakan penderitaan yang harus ditanggung-Nya.
Kita tak pernah tahu apa yang terjadi di antara kedua peristiwa itu. Mungkin tidak ada yang penting untuk dicatat. Atau, bisa saja selama enam hari itu, Yesus mengajar para murid-Nya perihal penderitaan-Nya. Tak perlu kita menebak-nebak, lebih baik melihat kisah perubahan rupa sebagai kelanjutan kisah sebelumnya.
Dalam kisah sebelumnya para murid agaknya tak begitu memahami perkataan Yesus. Dalam konteks ini, kita bisa memahami mengapa Petrus menegur Yesus. Sebagai balasannya, Yesus lebih keras lagi menegurnya, bahkan menyebutnya Iblis!
Kita bisa meyimpulkan, kisah perubahan rupa merupakan salah satu metode pengajaran Sang Guru dari Nazaret. Jangan lupa catatan waktu: ”enam hari kemudian”! Bisa jadi para murid bingung dengan jalan yang hendak ditempuh Yesus. Mustahil Yesus menderita.
Memang mustahil. Namun, baiklah kita ingat bahwa Yesus tidak pernah ditangkap. Yang benar: Dia menyerahkan diri-Nya. Kematian pun bukan akhir; kebangkitan membuktikan bahwa Dia sungguh Allah. Apa lagi di atas gunung itu, mereka mendengar suara: ”Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”
Itu jugalah inti perubahan rupa Yesus. Tak hanya perubahan wajah. Lebih dari itu: para murid harus mendengarkan Yesus. Jika para murid mengakui Yesus sebagai Allah, pencipta langit dan bumi, mendengarkan Dia merupakan keniscayaan.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!