Hidup Suci dan Saleh

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 17 April 2024 | 2Ptr. 3:11-12

”Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup sementara kamu menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.”

Demikianlah kesimpulan Petrus berkait Hari Tuhan. Karena alam semesta akan dihancurkan, tak ada jalan lain bagi pembaca kecuali senantiasa mengupayakan hidup suci dan saleh. Mengapa? Karena mereka semua akan berjumpa dengan Sang Pemilik Hidup.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Karena semuanya itu akan dihancurkan dengan cara yang demikian, bagaimanakah seharusnya kalian hidup? Kalian harus hidup suci dan khusus untuk Allah, selama kalian menantikan dan merindukan tibanya Hari Allah. Pada Hari itu langit akan habis terbakar, dan karena panasnya, maka benda-benda di langit akan mencair.”

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini terdapat ungkapan ”harus hidup suci dan khusus untuk Allah”. Frasa ”khusus untuk Allah” sepertinya sengaja dipakai karena ada juga orang yang hidup suci khusus untuk kesucian itu sendiri. Atau dia ingin kelihatan suci. Kita punya frasa ”sok suci”. Hidup suci agar dianggap suci dan berujung pada pemuliaan diri sendiri.

Petrus menekankan para pembacanya agar menjadikan Allah sebagai penentu. Hidup suci karena mereka telah diselamatkan oleh Allah. Hidup suci bagi Allah merupakan panggilan logis selama kita menantikan dan merindukan tibanya Hari Tuhan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Paul B.