Hormatilah Ayahmu dan Ibumu

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 10 Juli 2024 | Kel. 20:12

”Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya kamu hidup lebih lama di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

Menarik disimak, menghormati orang tua adalah firman pertama yang mengatur hubungan antarmanusia. Bagaimanapun, orang tua adalah manusia-manusia yang pertama kali dikenal anak-anak mereka.

Alasannya, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”supaya kamu sejahtera dan panjang umur di negeri yang akan Kuberikan kepadamu.” Ini memang bukan sekadar panjang umur, namun rasa damai, karena dalam budaya apa pun panggilan menghormati orang tua itu mutlak penting. Mengapa?  

Pertama, orang tua pastilah lebih tua dari anaknya. Namanya juga orang tua. Artinya, dari segi waktu hidup di dunia orang tua pastilah lebih lama dari anak. Memang tidak dapat dikatakan bahwa lebih tua pasti lebih arif. Namun, bisa disimpulkan bahwa dari segi pengalaman orang tua pastilah lebih banyak ketimbang orang muda. Paling tidak, mereka lebih dahulu hidup di dunia.

Kedua, kepada orang tualah Allah memercayakan generasi yang lebih muda. Oleh Allah, mereka dipercaya sebagai orang tua. Tentunya, kepercayaan ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Sekali lagi, ada tanggung jawab di balik kepercayaan mereka sebagai orang tua. Setiap anak perlu menghormati orang tua karena apa yang mereka lakukan merupakan bentuk tanggung jawab kepada Allah. Hormat kepada orang tua membuktikan bahwa mereka memang layak dipercaya sebagai orang tua.

Ketiga, tanpa orang tua, kita tidak akan mungkin ada di dunia. Orang tua adalah lantaran keberadaan kita di bumi ini. Menghormati orang tua dapat dipahami sebagai ungkapan syukur karena kasih yang telah kita diterima. Ini bukanlah persoalan balas budi. Bagaimanapun, tak ada orang tua yang secara sengaja menjerumuskan anak-anaknya.

Keempat, janganlah pula kita lupa bahwa masa muda adalah masa eksplorasi. Dan pada masa eksplorasi ini, anak muda acap lebih mengutamakan emosinya. Tak heran ada film berjudul Gejolak Kawula Muda. Artinya, orang muda kadang terburu-buru, ingin cepat selesai, dan tidak berpikir panjang. Di sinilah pentingnya peranan nasihat orang tua. Bagaimanapun, mereka pernah melewati masa muda. Dan pengalaman menjadi orang muda pastilah membuat mereka lebih arif.

Orang tua telah melampaui masa muda. Dan orang tua yang baik pastilah tidak ingin anak-anak mereka melakukan kesalahan yang sama sebagaimana mereka dahulu. Itu jugalah alasan kita untuk menghormati orang tua. Lagi pula, bukankah kita mempunyai peribahasa: ”keledai tak akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya”?

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/S. Tsuchiya