Hujan Es

Sabda-Mu Abadi | 14 Juni 2024 | Kel. 9:13-34
Tulah hujan es yang melanda Mesir sungguh menghancurkan. Penulis Kitab Keluaran mencatat: ”Ketika Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, TUHAN melepas guruh serta hujan es dan api pun menyambar ke bumi. TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Hujan es turun disertai kilat yang menyambar-nyambar, luar biasa dahsyatnya. Belum pernah terjadi demikian di seluruh negeri Mesir sejak mereka menjadi suatu bangsa. Hujan es itu membinasakan segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai Binatang. Segala tumbuh-tumbuhan di padang dibinasakan oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya. Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, hujan es tidak turun” (Kel. 9:23-26).
Perubahan cuaca yang terjadi sungguh dahsyat dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dan yang mengherankan—ini jugalah yang dicatat berulang-ulang—Gosyen luput dari hujan es itu. Dahsyatnya peristiwa alam dan luputnya umat milik Allah menjadi bukti bahwa tulah itu merupakan rancangan Allah semata. Alam berada dalam kendali Allah. Pertanyaan yang cepat melintas dalam benak adalah kejamkah Allah?
Kepada Musa, Allah sendiri menegaskan: ”Sebab, sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan rakyatmu, supaya engkau mengetahui bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi” (Kel. 9:14). Jelaslah, maksud Allah dengan semua tulah itu adalah agar Firaun, rakyat Mesir, juga bangsa-bangsa lain mengetahui bahwa Ia tiada banding. Tak ada yang seperti Allah di dunia ini. Dewa-dewa bangsa takluk di hadapan-Nya.
Ini jugalah yang mesti kita ceritakan kepada anak-anak kita kalau mereka menanyakan mengapa Allah tampak begitu kejam kepada orang Mesir. Dan kalau Allah kelihatannya lebih mengasihi Orang Israel ketimbang Orang Mesir, semuanya itu merupakan prerogatif Allah. Ia berdaulat.
Namun, Israel tak boleh sombong, karena semua itu memang hanya anugerah Allah. Tugas umat Allah adalah menyatakan kebaikan Allah melalui kata dan karya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: