Hukum yang Sempurna
Sabda-Mu Abadi | 15 Desember 2023 | Yak. 1:25
”Namun, siapa yang meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan bertekun di dalamnya, bukan hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”
Yakobus menggunakan istilah ”hukum yang sempurna”. Kesempurnaan hukum terletak pada yang menciptakannya, yakni Allah sendiri. Dan hukum-Nya bukanlah agar orang menjadi tertekan hidupnya karena erat mengikat, namun karena memerdekakan. Dan memang hanya Yakobus yang menggunakan istilah ”hukum yang memerdekakan”.
Lalu, apa artinya ini? Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk memerdekakan manusia. Dan orang yang menyelidiki dan memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya, orang itu akan diberkati Allah dalam setiap hal yang dilakukannya.”
Hukum Allah memang memerdekakan karena diberikan kepada orang-orang yang telah dibebaskan dan menjadi umat milik Allah. Keberlangsungan untuk tetap hidup dalam kemerdekaan hanya mungkin terjadi kala mereka tetap hidup dalam konsep dan aturan Allah. Di luar itu yang ada hanyalah perbudakan. Meskipun demikian, Si Jahat—juga keakuan manusia—sering menggoda manusia untuk berpikir bahwa Allah adalah penindas, yang memaksa orang untuk menjadi umat-Nya.
Sejatinya, siapa saja yang tekun melaksanakan hukum Allah akan makin mengenal Allah dan merasakan kasih-Nya yang memerdekakan. Itulah yang akan membuatnya terus merdeka. Dan tentu saja itu sungguh membahagiakan.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Jorge R.