Jangan Halang-halangi Mereka

Sabda-Mu Abadi | 27 Januari 2025 | Mrk. 10:13-14
”Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menyentuh mereka, tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat hal itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, ’Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan halang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang memiliki Kerajaan Allah.”
Para murid memarahi para orang tua. Kemudian Yesus memarahi para murid. Jika para murid hatinya tertutup, hati Yesus terbuka terhadap keberadaan anak-anak itu.
Namun, tak perlu kita terlalu menyalahkan para murid. Mereka agaknya ingin menjaga perasaan Yesus. Guru mereka baru selesai berdebat orang Farisi. Perdebatan itu tak hanya melelahkan otak—juga hati—karena bertujuan mencobai Yesus. Karena itu, mereka hendak memberi kesempatan kepada Yesus untuk beristirahat. Bagi mereka, permintaan itu terlalu sepele.
Sekali lagi, Yesus memarahi para murid-Nya. Jika orang Farisi berniat mencobai Yesus, para orang tua itu ingin Yesus memberkati anak mereka. Jika orang Farisi menganggap Yesus sebagai musuh, orang-orang tua itu menganggap Yesus sebagai sahabat.
Mungkin saja di mata para murid, anak-anak akan mengganggu Yesus dengan pertanyaan. Namun, berkait pertanyaan, pertanyaan yang keluar dalam diri anak biasanya muncul karena rasa ingin tahu yang besar. Anak-anak tidak mengeyel. Mereka hanya ingin tahu lebih jauh.
Kalau rekan bicara mengatakan tidak tahu jawabannya, anak-anak biasanya akan berhenti. Tidak ada kepuasan dalam diri mereka. Mereka tidak merasa lebih hebat. Jika orang dewasa cenderung ingin menang, anak-anak lebih suka jika semuanya menang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Berikut tautan untuk mendengarkan versi siniar:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!