Berita yang Kudus dan Tak Terbinasakan
Patung Yesus yang disalib. Menariknya, patung itu tiada salibnya, dan tangan Yesus buntung. Di bawah patung tertera tulisan: ”Engkaulah tangan-tangan Ku!”
Patung Yesus yang disalib. Menariknya, patung itu tiada salibnya, dan tangan Yesus buntung. Di bawah patung tertera tulisan: ”Engkaulah tangan-tangan Ku!”
Berita tentang kubur kosong memang harus dikumandangkan. Selain karena hakikat kabar, kebangkitan Yesus merupakan kabar baik.
Meski tidak tahu siapa yang akan menolong, toh mereka terus berjalan. Mereka tidak mengurungkan niat mereka hendak memuliakan Yesus.
Tujuan mereka satu: meminyaki tubuh Yesus, itulah modal mereka: visi bersama yakni cinta mereka kepada Yesus.
Kubur yang belum pernah dipakai orang—diberikan kepada Yesus Orang Nazaret. Inilah pemberian terbaik!
Para perempuan itu, meski tidak termasuk golongan kedua belas murid, malah setia menemani Yesus hingga kematiannya.
Yesus berseru dengan suara nyaring dan mengembuskan napas terakhir. Terkoyaklah tabir Bait Suci menjadi dua dari atas sampai ke bawah.
Yesus merintih, ”Aku haus!” Jika sejak penangkapan tidak ada yang memberi minum, hampir dua belas jam lamanya tenggorokan Yesus tidak dibasahi air.
Itu hanya perasaan manusia saja. Dan biasanya bukan Allah yang meninggalkan manusia, tetapi manusialah yang meninggalkan Allah.
Mungkin itu jugalah alasan Allah membuat kegelapan selama tiga jam agar manusia bisa merenungkan apa yang telah mereka perbuat bagi Yesus Orang Nazaret.