Akhirnya

Sabda-Mu Abadi | 23 April 2025 | Mrk. 16:14
”[Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kekerasan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.]”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ”akhirnya” berarti ”kesudahannya”. Biasanya menunjukkan puncak dari sesuatu hal. Dalam konteks kebangkitan Yesus Orang Nazaret menurut penulis Injil Markus adalah para murid sudah berulang kali mendengarkan berita kebangkitan Yesus, mulai dari para perempuan, dilanjutkan dengan Maria dari Magdala, dan kedua orang yang berjalan menuju Emaus, namun para murid enggan percaya. Dan karena itu, Yesus sendiri merasa perlu menampakkan diri kepada kesebelas murid ketika mereka sedang makan.
Dalam pertemuan itu, Yesus langsung menegur kesebelas para murid-Nya. Teguran itu tampaknya cukup keras. Penulis Injil Markus menggunakan kata ”mencela” dalam Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ”mencela” diartikan sebagai ”mengatakan bahwa ada celanya; mencacat; mengecam; mengkritik; menghina”.
Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini menambahkan kata ”degil”. Lengkapnya: ”Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.” Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan ”degil” sebagai ”tidak mau menuruti nasihat orang; keras kepala; kepala batu”. Ya itulah kondisi para murid.
Menarik diperhatikan bahwa Sang Guru tetap sabar dengan para murid-Nya. Ia tidak menyerah dengan para murid-Nya. Celaan-Nya merupakan tanda kasih-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!