Jangan Kendor

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 6 April 2023 | Rm. 12:11

”Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Nasihat Paulus ini sungguh logis. Tak sedikit orang yang awalnya begitu rajin, kemudian menjadi malas, dan akhirnya semangatnya pun padam.

Alasannya pun bisa beragam. Bisa saja seseorang mulanya begitu bersemangat, namun ketika melihat temannya tidak serajin dirinya, dia pun akhirnya merasa tak ada gunanya melakukan semua itu. Mengapa pula dia harus rajin, sedangkan yang lain ternyata bermalas-malasan?

Contoh lain, ada orang yang begitu bersemangat, bahkan merasa telah mengorbankan banyak hal, harta, juga waktunya. Namun demikian, masih saja dia mendengar kritikan orang terhadap pekerjaannya. Akhirnya, dia pun beranggapan: buat apa rajin kalau hanya menuai kritikan.

Contoh terakhir, ada orang yang begitu bersemangat, namun dia merasa hidup malah semakin susah. Ia merasa Tuhan meninggalkannya. Lalu, buat apa rajin, kalau Tuhan sendiri tidak begitu peduli dengan dirinya.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Bekerjalah dengan rajin. Jangan malas. Bekerjalah untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah.” Pekerja direkrut untuk bekerja. Tak ada majikan yang ingin melihat pekerjanya bermalas-malasan. Sesungguhnya rajin bekerja merupakan keniscayaan.

Kemalasan tentu terus menggoda. Untuk menangkalnya, Paulus menasihati untuk memandang pekerjaan kita sebagai karya untuk Tuhan. Dan itu hanya mungkin terjadi ketika kita memohon semangat dari Tuhan sendiri.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/J. Wilson