Jangan Mencuri

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 13 Juli 2024 | Kel. 20:15

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan mencuri sebagai ”mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-sembunyi.” Dan firman kedelapan ini melarang umat Allah untuk mengambil milik orang lain tanpa izin si empunya.

Di balik firman Allah itu sesungguhnya terdapat pengakuan terhadap hak manusia untuk memiliki sesuatu. Manusia berhak memiliki dan menikmati hasil keringatnya sendiri. Dan pencurian berarti mengambil kesempatan seseorang untuk menikmati kepunyaannya. Mencuri bukanlah tindakan adil bagi sang pemilik barang.

Mencuri sejatinya merupakan tindakan yang membuat kehidupan si pelaku tidak lagi bermartabat gambar Allah sekaligus melawan hak sesamanya untuk memiliki dan menikmati hasil kerjanya. Dan karena itu, Allah menentang perbuatan macam begini.

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus menulis: ”Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan” (Ef. 4:28).

Paulus meyakini bahwa salah satu cara terbaik untuk menghilangkan kecenderungan mencuri adalah bekerja keras. Dengan bekerja keras orang dapat memiliki barang yang dibutuhkannya. Tak hanya itu, dengan bekerja keras ia dapat memberi kepada orang yang berkurangan. Dengan begitu ia juga dapat menolong orang yang berkekurangan untuk melepaskan diri dari keinginan untuk mencuri.

Hanya persoalannya, tak jarang orang sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan untuk memiliki lebih banyak barang menjerumuskan orang dalam hasrat mencuri. Keinginan memang tak terbatas dan itulah yang membuat orang akhirnya jatuh dalam dosa pencurian. Sehingga, pengendalian keinginan merupakan langkah jitu.

Itu jugalah yang perlu kita tularkan kepada generasi muda kita sejak dini.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan Sabda-Mu Abadi versi siniar:

Foto: Unsplash/Adrien King