Kabar
Sabda-Mu Abadi | 18 November 2023 | Yos. 22:9-12
”Lalu terdengarlah oleh orang Israel kabar berikut, ’Bani Ruben, bani Gad, dan suku Manasye yang setengah itu telah mendirikan mezbah di seberang tanah Kanaan, di Gelilot dekat Sungai Yordan, di wilayah orang Israel.’ Ketika Orang Israel mendengar hal itu, berkumpullah segenap umat Israel di Silo untuk maju memerangi mereka.”
Bagi orang Israel pendirian mazbah bukanlah persoalan kecil. Itu sama halnya dengan menyangkal ketuhanan Allah Israel. Pendirian mazbah bisa diartikan sebagai pemberontakan kepada Allah Israel. Dan karena itu, ketika orang Israel mendengar kabar bahwa dua setengah suku mendirikan mazbah, mereka menjadi marah.
Kemarahan orang Israel makin menjadi karena dua setengah suku itu mendirikan mazbah yang besar dan tampak megah di Gelilot—di tepi Sungai Yordan dan masih masuk wilayah Israel. Agaknya mereka tidak rela ada mazbah di wilayah Israel. Dalam pandangan mereka, Kemah Suci Tuhan itu cukup; dan tidak perlu ditambah oleh mazbah apa pun.
Oleh karena itu, sembilan setengah suku itu merasa lebih baik saudara sebangsanya itu mati ketimbang berbuat dosa. Bagi sembilan setengah suku itu, kematian adalah satu-satunya hukuman yang pantas dengan perbuatan mereka.
Selain itu, sebenarnya mereka juga takut kalau-kalau Allah murka, dan akhirnya mereka pun ikut kena imbas dari murka Allah itu. Bak pepatah: seorang makan cempedak, yang lain kena getahnya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Parker Hilton