Kandil

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 13 Oktober 2024 | Kel. 37:17-24

”Ia membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya kandil itu. Baik kakinya maupun cabangnya, kelopaknya dengan pangkal dan kembangnya menyatu dengan kandil itu. Ada enam cabang timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. Tiga kelopak berupa bunga badam pada tiap cabang di sisi yang satu, dengan pangkal dan kembangnya, dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain dengan pangkal dan kembangnya. Demikian juga dibuat pada keenam cabang yang keluar dari kandil itu” (Kel. 37:17-19).

Demikianlah catatan penulis Kitab Keluaran. Sungguh terperinci. Dan Bezale’el sungguh mampu membuat kandil atau lampu dari emas murni itu.

Menarik disimak catatan penulis berikutnya: ”Pangkal dan cabang menyatu dengan kandil itu, dan semuanya itu dibuat dari emas murni yang ditempa, dari satu bongkahan yang sama” (Kel. 37:22). Itu berarti pangkal dan cabang itu menyatu bukan karena tempelan, tetapi karena dibentuk dari satu bongkahan yang sama. Sepertinya hendak memperlihatkan keutuhan kandil tersebut. Pekerjaan tentu lebih sulit, tetapi agaknya hendak diperlihatkan bahwa kesatuan pangkal dan cabang itu bukan hasil las-lasan atau tempelan.

Selanjutnya dinyatakan dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini: ”Untuk membuat kaki lampu dan perlengkapannya diperlukan 35 kilogram emas murni” (Kel. 37:24).

Dengan harga emas sekarang ini, nilainya sekitar Rp52 milyar. Sungguh mahal. Dan kemahalan itu tak hanya berkait dengan nilai rupiahnya, tetapi juga keahlian sang pakar yang telah menatahnya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Sebbi S.