Kapal Kandas

Sabda-Mu Abadi | 12 Januari 2023 | Kis. 27:42-44
”Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorang pun yang melarikan diri dengan berenang. Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia mencegah mereka melaksanakan niat mereka dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.”
Kapal kandas. Buritannya hancur dipukul gelombang. Suasananya pasti kacau. Karena tak mau ada tahanan yang kabur, para prajurit bermaksud membunuh semua tahanan.
Namun, Yulius—yang ingin menyelamatkan Paulus—mencegah maksud itu dengan meminta setiap orang jago renang untuk berenang ke daratan. Dan yang lainnya menyusul dengan menggunakan serpihan kayu kapal. Dengan cara itu, semua penumpang, termasuk para tahanan itu, selamat.
Dari catatan Lukas, kita bisa melihat bahwa Allah bisa bekerja dalam segala cara. Allah juga bisa menggunakan pranata-pranata duniawi dalam mewujudkan kehendak-Nya. Misalnya, dalam tentara, taat perintah komandan adalah harga mati. Seandainya, ada yang melanggar perintah Yulius, bisa jadi Paulus tidak akan selamat.
Dan perintah Yulius ternyata menjadi jalan agar kehendak Allah—yang telah dijanjikan melalui Paulus—terwujud. Sepertinya Yulius juga tidak menyangka bahwa dia menjadi alat Allah dalam mewujudkan rencana-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Versi audio dapat didengarkan di Spotify Tangan Terbuka Media:
Foto: Unsplash/Aleksey M.