Karya Bersama

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 7 Oktober 2024 | Kel. 35:34b–36:1

”Begitu pula kepada Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan. Ia memenuhi mereka dengan keahlian untuk melakukan segala pekerjaan sebagai perajin, perancang, dan pembuat tenunan dari benang ungu tua, ungu muda, dan merah tua, serta linen halus, juga sebagai penyulam. Mereka melakukan berbagai pekerjaan dan membuat berbagai rancangan. Bezale’el dan Aholiab harus bekerja, juga setiap orang yang memiliki keahlian, yang dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga mereka tahu melakukan segala pekerjaan untuk mendirikan Tempat Kudus, tepat seperti yang diperintahkan TUHAN.”

Allah tidak berkarya melalui satu orang saja. Juga dalam level pemimpin. Aholiab dipilih untuk mendampingi Bezale’el. Menariknya, mereka juga beda suku. Jelaslah tak ada suku favorit di sini.

Dalam Kitab Pengkhotbah tertera: ”Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena, kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi sungguh kasihan orang yang jatuh dan tidak mempunyai seseorang untuk mengangkatnya!” (Pkh. 4:9-10).

Mungkin alasan keberduaan dalam ayat 9 tak terlalu kita pahami.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik.” Jelaslah, jika dua orang bekerja bersama, hasilnya pasti lebih baik ketimbang dilakukan sendirian.

Sekali lagi, juga dalam level kepemimpinan, karya bersama pasti lebih baik. Dan karya bersama akan menghindarkan seorang pemimpin dari bahaya kesombongan pribadi. Sebab, ini memang karya bersama.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Kateryna S.