Kasih Menutupi Banyak Sekali Dosa
Sabda-Mu Abadi | 6 Maret 2024 | 1Ptr. 4:7
”Yang terutama: Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. Berilah tumpangan seorang akan yang lain tanpa bersungut-sungut. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik dari berbagai anugerah Allah.”
Mengasihi dengan sungguh-sungguh. Itulah yang dinyatakan Petrus dalam suratnya. Mengapa dengan sungguh-sungguh? Sebab, dalam praktik kebanyakan memang semu. Lain ditindak, lain di hati. Tak sedikit juga, mengasihi karena ada maunya. Ada udang di balik batu. Yang paling sering terjadi, ketika kasih ditolak orang menjadi marah dan bersungut-sungut. Pada titik ini kasihnya layak dipertanyakan.
Menariknya, Petrus menekankan bahwa kasih menutupi banyak sekali dosa. Kok bisa? Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Lebih daripada segala-galanya, hendaklah kalian sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain, sebab dengan saling mengasihi kalian akan bersedia juga untuk saling mengampuni.” Ya, kasih sejati terwujud dalam pengampunan kita kepada orang yang telah bersalah kepada kita.
Ketika mengampuni sejatinya kita telah membuat orang lain merasa lega dan dipulihkan. Pengampunan juga membuat kita terhindar dari dosa lain, misalnya mempercakapkan keburukan orang yang telah menyakiti kita. Ya, mengapa mesti diungkit lagi, bukankah kita sudah mengampuni?
Selanjutnya, ada panggilan untuk berbagi sesuai karunia yang kita miliki. Ya, hanya yang berpunyalah yang bisa berbagi. Misalnya, punya ilmu, makanan, juga tumpangan—bisa tempat menginap atau dalam kendaran. Ya, berilah tebengen kepada sesama! Ada yang menebeng atau tidak, bensin yang dihabiskan sama banyaknya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Kristaps G.