Kata-kata Perpisahan Yosua
Sabda-Mu Abadi | 25 November 2023 | Yos. 23:1-16
”Sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu, insafilah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu bahwa dari segala janji yang indah, yang difirmankan TUHAN, Allahmu, kepadamu tidak ada satu pun yang gugur. Semuanya terpenuhi. Satu pun tidak ada yang gugur. Sama seperti segala janji yang indah, yang difirmankan TUHAN, Allahmu, demikian TUHAN akan mendatangkan atas kamu segala malapetaka sampai Ia memusnahkan kamu dari tanah yang baik ini, yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, kepadamu.” (Yos. 23:14-15).
Demikianlah pesan seorang pemimpin yang sungguh memahami umat Allah yang dipimpinnya. Yosua sungguh paham bahwa umat Israel sering plin plan. Ketika keadaan baik memuji Allah, saat situasi berubah menjadi buruk mereka mengeluh, bahkan menyalahkan Allah.
Karena itu, Yosua—sebagai orang yang ajalnya telah dekat—merasa perlu mengingatkan hubungan antara Allah dan umat-Nya. Sang pemimpin menegaskan bahwa Allah bukanlah Pribadi yang ingkar janji. Tak ada janji-Nya yang gugur.
Yosua adalah saksi. Hanya dia dan Kaleblah generasi tanah Mesir yang masih hidup. Yang lainnya tak diizinkan masuk Kanaan karena telah berubah setia terhadap Allah. Bahkan, Musa—hamba TUHAN itu—pun tak boleh masuk Kanaan karena tak menaati perintah Allah di Masa dan Meriba.
Apakah itu berarti Allah adalah Pribadi yang gila hormat? Tentu tidak. Pembebasan Israel dari Mesir memperlihatkan dengan jelas bahwa status orang Israel berubah dari hamba Firaun di Mesir menjadi umat milik Allah. Dan umat milik Allah harus hidup sesuai cara Allah. Bagi umat Allah, menaati Allah adalah keniscayaan.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/M. Koles