Keahlian

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 5 Oktober 2024 | Kel. 35:25-29

”Setiap perempuan yang memiliki keahlian, memintal dengan tangannya dan membawa benang ungu tua, muda, dan merah tua, serta linen halus, hasil pintalannya itu. Semua perempuan yang memiliki keahlian dan tergerak hatinya memintal bulu kambing. Pemimpin-pemimpin membawa permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan tutup dada, rempah-rempah dan minyak untuk penerangan, untuk minyak urapan dan untuk dupa yang wangi. Setiap laki-laki dan perempuan, yang rela hatinya akan membawa sesuatu untuk pekerjaan yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa supaya dilaksanakan. Orang Israel membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN.”

Keahlian adalah kedirian. Keahlian tak muncul begitu saja. Butuh waktu untuk latihan. Ketekunan menjadi keniscayaan.

Dunia menghargai, bahkan membayar mahal, suatu keahlian. Terlebih lagi Allah. Dia bahkan menuntut setiap orang meningkatkan kemampuan dirinya. Perumpamaan talenta mengisahkannya. Dan tujuannya bukan untuk kaya sendiri, tetapi agar lebih mampu melayani orang lain.

Penggalan catatan penulis Kitab Keluaran memperlihatkan bahwa setiap Perempuan—yang merasa memiliki keahlian—dengan sigap menyambut undangan Allah, melalui Musa, untuk terlibat dalam pembuatan Kemah Pertemuan dan perlengkapan ibadah.

Kesigapan itu memperlihatkan bahwa mereka tidak ingin ketinggalan untuk terlibat dalam pekerjaan Allah. Agaknya mereka pun merasa dihargai karena dianggap layak dilibatkan dalam karya Allah.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/F. Dantz