Kedatangan Anak Manusia

Sabda-Mu Abadi | 27 Desember 2025 | Mat. 24:29-31
”Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap, bulan tidak akan memancarkan sinarnya, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit. Semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Ia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya yang dengan bunyi sangkakala yang dahsyat akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
Demikianlah gambaran kedatangan Anak Manusia. Suasananya serbakacau. Matahari, pusat tata surya, mati. Bulan pun kehilangan sinarnya karena tugasnya memang cuma memantulkan cahaya matahari yang terimanya. Bisa dipastikan gelap gulita. Namun, ini mungkin yang menakutkan, terjadi hujan meteor di mana-mana. Tak heran jika semua orang di muka bumi akan meratap.
Namun demikian, dalam suasana serbakacau itu, ada penghiburan bagi orang-orang pilihan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang tetap percaya dalam imannya. Dengan demikian kehancuran semesta tak perlu membuat pengikut Kristus gelisah, apalagi takut. Semua itu hanyalah awal dari zaman baru. Mereka—orang-orang yang bertahan dalam iman itu—akan dikumpulkan menjadi satu.
Sekali lagi akhir zaman atau kiamat bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Sebagai milik Allah, para pengikut Kristus sepatutnya menyambut kiamat itu dengan sukacita besar. Tentu saja, selama mereka tetap bertahan dalam iman mereka.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Silakan klik tautan berikut untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!