Kekudusan Hidup

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 31 Juli 2025 | Mat. 6:9c

”Dikuduskanlah nama-Mu.”

Yesus, Anak Allah, mengajak para murid-Nya berseru, ”Dikuduskanlah nama-Mu.” Apakah artinya ini? Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Semoga Engkau disembah dan dihormati.” Jelaslah dalam doa ini terkandung harapan agar Allah senantiasa disembah dan dihormati. Oleh siapakah? Tentunya oleh seluruh ciptaan. Namun, itu hanya mungkin dimulai oleh umat Allah sendiri. Ya, penyembahan dan penghormatan kepada Allah mesti dimulai dari diri sendiri.

Kepada umat Israel, melalui Musa, Allah berfirman, ”Berbicaralah kepada segenap umat Israel dan katakan kepada mereka: Hendaklah kamu kudus, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus” (Im. 19:2). Kekudusan Allah memanggil umat-Nya untuk menguduskan hidup mereka. Ini merupakan konsekuensi logis dari umat yang telah diselamatkan dan dikuduskan Allah sendiri. Kekudusan hidup umat Allah merupakan keniscayaan. Mereka telah dikuduskan! Umat Allah tidak bisa tidak harus kudus karena TUHAN, Allahnya, kudus.

Dengan kata lain, jika TUHAN itu kudus, masak umatnya kagak? Kalau umat tidak hidup kudus, layakkah mereka disebut umat Allah? Yang juga penting: jika umat tidak menjaga kekudusannya, apakah mereka dapat bersekutu dengan TUHAN yang kudus?

Janganlah kita lupa akan keberadaan Israel! Semula mereka adalah budak di Mesir. Allah kemudian membebaskannya dan pada saat itu juga mereka menjadi milik Allah. Sebagai milik-Nya, Allah menuntut kekudusan. Ini bukan tuntutan yang mengada-ada. Tidak. Karena Allah ingin bersekutu dengan umat-Nya. Jika umat-Nya hidup cemar, persekutuan itu akan putus dengan sendirinya.

Mudah dinalar jika Yesus Orang Nazaret mengajak para murid-Nya menyerukan kekudusan Allah dalam doa mereka. Itu berarti setiap pendoa perlu mengusahakan kekudusan hidupnya sendiri. Jika tidak, persekutuan antara umat dan Allah otomatis hancur.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: cahayapengharapan

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!