Kemah Suci

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 29 Agustus 2024 | Kel. 26:1-37

”Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh kain tenda. Bahannya dari linen halus yang dipintal benangnya, dan benang ungu tua, ungu muda dan merah tua. Haruslah kausulam gambar kerub pada kain itu. Panjang tiap kain tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap kain tenda empat hasta. Semua kain tenda itu harus sama sama ukurannya. Lima kain tenda haruslah disambung satu dengan yang lain, dan yang lima lagi juga disambung satu dengan yang lain. Pada kain sambungan yang pertama, di tepi kain tenda yang terujung, haruslah engkau membuat lubang-lubang yang dipilin dari kain ungu tua. Demikian juga kaubuat di tepi kain tenda yang terujung pada kain sambungan yang kedua. Lima puluh lubang harus kaubuat untuk kain tenda yang satu dan lima puluh lubang lagi untuk kain tenda yang terujung pada kain sambungan kedua, sehingga lubang-lubang itu berhadapan. Engkau harus membuat lima puluh kait emas dan menyambung kain tenda yang satu dengan yang lain dengan kait-kait itu itu, sehingga Kemah Suci itu menyatu” (Kel. 26:1-6).

Kembali kita diperlihatkan betapa detail dan rumitnya pembuatan Kemah Suci. Kemah Suci terbuat dari sepuluh kain tenda yang dibuat dengan bahan terbaik, yakni linen halus yang dipintal dari benang ungu tua, ungu muda, dan merah tua. Dan ada sulaman bergambar kerub pada kain tersebut.

Mungkin kita merasa agak berlebihan kata ”harus” dalam nas ini. Jika kita merasakan hal tersebut, kita mesti ingat bahwa ini adalah Kemah Suci, tempat TUHAN bertemu dengan Musa dan orang Israel selama perjalanan di padang gurun. Dengan kata lain, yang sedang dibangun adalah kediaman Allah.

Kalau sudah begini, semuanya menjadi terasa wajar. Sebab, kita pun juga merasa perlu merancang rumah kita sesuai keinginan bukan?

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Wei Pan