Kemuliaan TUHAN
Sabda-Mu Abadi | 19 Oktober 2024 | Kel. 40:34-38
”Awan menyelubungi Kemah Pertemuan. Kemuliaan TUHAN pun memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan hinggap di atasnya dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci itu. Ketika awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tiap persinggahan mereka. Jika awan itu tidak naik, mereka tidak akan berangkat sampai pada hari awan itu naik. Sebab awan TUHAN berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalam awan itu di depan mata seluruh umat Israel, di tiap persinggahan mereka.”
Kehadiran awan TUHAN yang menyelubungi Kemah Pertemuan menegaskan bahwa Allah berkenan atas semua pekerjaan Bezale’el dan Aholiab. Ia juga berkenan atas pengurapan Kemah Pertemuan dan segala perabotan yang ada di dalamnya, juga pengurapan Harun dan anak-anaknya sebagai imam. Yang pasti Allah berkenan atas keberadaan umat Israel.
Awan TUHAN adalah lambang kehadiran Allah. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah TUHAN, bangsa Israel membongkar perkemahan mereka untuk pindah ke tempat lain. Tetapi kalau awan itu tidak naik, mereka tidak berangkat dari situ.”
Jelas, di sini, Allah berkenan atas umat Israel. Namun demikian, umat pun dipanggil untuk menaati Allah. Meski disayang Allah, Israel tidak boleh hidup semaunya sendiri. Kepercayaan dan Ketaatan kepada Allahlah yang membuat anugerah-Nya tidak sia-sia.
Ya, sola gratia ’hanya anugerah’ harus direspons dengan sola fide ’hanya iman’ dan sola scriptura ’hanya Alkitab’.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: