Kerajaan-Mu

Sabda-Mu Abadi | 1 Agustus 2025 | Mat. 6:10a
”Datanglah Kerajaan-Mu.”
Sang Guru mengajarkan para murid-Nya untuk berseru dalam doa mereka, ”Datanglah Kerajaan-Mu.” Ada harapan bahwa Kerajaan Allah hadir.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Engkaulah Raja kami.” Ini memang sebuah pengakuan. Pengakuan inilah yang menjadi awal dari kedatangan Kerajaan Allah.
Berdasarkan ayat ini, pada 1980, H.A. Pandopo menggubah nyanyian jemaat yang terekam dalam Kidung Jemaat 260:1: ”Dalam dunia penuh kerusuhan, di tengah kemelut permusuhan, datanglah KerajaanMu; di Gereja yang harus bersatu, agar nyata manusia baru, datanglah KerajaanMu!”
Perhatikanlah huruf ”k besar” dalam Kerajaan-Mu! ”K besar” bisa diartikan hanya ada satu kerajaan. Kerajaan-kerajaan lainnya hanya boleh dengan ”k kecil”! Dan di dalam Kerajaan dengan ”k besar” memang hanya ada satu raja. Yang lainnya hamba! Dalam Kerajaan Allah tak ada raja-raja kecil. Semuanya hamba.
Menarik dicermati, penyair tampaknya sengaja membandingkan ”dunia yang penuh kerusuhan dan permusuhan” dan ”gereja yang harus bersatu”. Permusuhan dalam dunia merupakan hal lumrah, dan karena itulah Gereja seharusnya bersatu. Mengapa? Sebab, apa artinya Gereja kalau tidak bersatu. Bukankah Gereja merupakan kumpulan manusia baru, yang pada dirinya selalu melekat keinginan bersatu? Lagi pula, bukankah Gereja diutus ke dalam dunia? Kalau Gereja tidak berbeda dengan dunia, efektifkah perutusannya? Jawabnya pasti tidak!
Baik dalam dunia yang rusuh maupun Gereja yang rukun, Allah tetaplah Raja! Kerajaan Allah mencakup dunia sekuler maupun rohani. Sangat tidak masuk akal jika kita membatasi atau melokalisasi Allah pada suatu tempat tertentu. Misalnya: Allah hanya boleh di Gereja, dan kita menolaknya turut campur dalam pekerjaan kita.
Atau, melokalisasi Allah pada waktu tertentu. Hari Minggu, sesuai namanya yang berarti hari Tuhan, berada dalam wilayah kedaulatan Allah, sedang hari lainnya berada dalam kuasa manusia. Hal ini sama absurdnya.
Kita tidak mungkin mengerangkeng Allah dalam dimensi waktu dan ruang. Sebab, Allahlah pencipta waktu dan ruang. Allahlah Raja yang menguasai waktu dan ruang karena Dialah pencipta semuanya itu.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!