Kesinambungan

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 2 Mei 2023 | Rm. 15:17-19

”Dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar yang telah diletakkan orang lain. Tetapi, seperti ada tertulis, ’Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya.’”

Inilah prinsip Paulus. Bagi dia sungguh suatu kehormatan bisa memberitakan Kristus kepada orang-orang yang belum mengenalnya. Sepertinya Paulus memang bermental pionir. Dan tentu saja tak banyak orang yang punya watak begini.

Bisa jadi ada orang akan berpikir bahwa sifat seperti ini terkesan sombong. Namun, kita bisa memahami bahwa Paulus tak ingin mengambil keuntungan dari orang-orang yang telah lebih dahulu membangunnya. Mungkin juga orang itu sendiri juga tak rela jika ada orang lain yang melanjutkan pelayanannya.

Nah, pertanyaannya, bagaimana jika kita diminta untuk melanjutkan pelayanan orang lain? Pertama, yang perlu kita ingat, pelayanan itu adalah milik Kristus sendiri. Kita hanyalah alat yang dipercaya melanjutkan pelayanan itu.

Kedua, tak perlulah kita merasa diri lebih hebat dari pendahulu kita. Tentu saja kita boleh memberi nuansa baru dalam pelayanan, tetapi jangan merombak total. Biarkanlah warna pelayanan dari pendahulu kita tetap ada. Visi pastilah boleh direvisi, tetapi jangan sampai membingungkan orang-orang yang kita layani. Kesinambungan adalah kata kunci yang perlu diperhatikan. Dan untuk itu diperlukan kerendahan hati.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Foto: Unsplash/Doidam10