Lampu
Sabda-Mu Abadi | 1 September 2024 | Kel. 27:20-21
”Engkau harus memerintahkan orang Israel membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk penerangan, supaya lampu tetap menyala. Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir yang menutup Tabut Hukum, haruslah Harun dan anak-anaknya harus mengurus lampu itu dari petang sampai pagi di hadapan TUHAN. Itulah ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel turun-temurun.”” (Kel. 26:1-6).
Mengapa lampu mesti tetap menyala di Kemah Pertemuan? Kemungkinan besar jawabannya adalah agar umat Allah tetap ingat bahwa Allah tetap bersama mereka baik di kala siang, apalagi malam. Malam sejatinya adalah sesuatu yang menakutkan bagi semua orang. Lampu yang tetap menyala di Kemah Pertemuan bisa membuat umat Israel tenang dan terhibur.
Mengapa dipakai minyak zaitun tumbuk yang murni sebagai bahan bakar? Sepertinya umat Israel hendak diingatkan bahwa bagi Allah mestilah yang terbaik. Dan karena itu, perlu disediakan minyak zaitun tumbuk yang murni.
Menarik pula disimak bahwa yang bertanggung jawab atas penerangan bukanlah orang sembarangan. Imam Besar Harun sendiri, juga anak-anaknya, diberi tanggung jawab untuk menjaga agar lampu itu tidak padam. Penunjukan orang yang bertanggung jawab akan memastikan penerangan akan terus berlangsung.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: