Malam Kemerdekaan
Sabda-Mu Abadi | 22 Juni 2024 | Kel. 12:42
”Malam itulah TUHAN berjaga-jaga untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Itulah juga malam untuk semua orang Israel turun-temurun berjaga-jaga bagi TUHAN.”
Demikianlah catatan penulis Kitab Keluaran berkait Malam Paskah. Ada dua hal yang dicatat. Pertama adalah tindakan Allah, kedua adalah tindakan manusia. Menarik disimak, berkenaan Paskah, tak hanya tindakan Allah, juga bukan hanya tindakan manusia. Baik Allah maupun manusia sama-sama bertindak.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Malam itu TUHAN terus berjaga untuk mengantar mereka keluar dari Mesir. Dan itulah juga malam yang untuk seterusnya dipersembahkan kepada TUHAN sebagai malam peringatan. Pada malam itu umat Israel harus berjaga-jaga.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ”berjaga-jaga” berarti ”tidak tidur semalam suntuk”. Dengan kata lain, baik Allah maupun manusia sama-sama tidak tidur karena menganggap malam itu sungguh penting dan bermakna.
Dari sudut pandang Allah jelas, itulah puncak karya penyelamatan Allah—sejak penyelamatan bayi Musa dari pembunuhan massal di sungai Nil. Sedikitnya butuh waktu 80 tahun. Dan delapan puluh tahun bukan waktu sebentar.
Dari sudut pandang manusia, malam Paskah itu sungguh berbeda. Itulah puncak dari semua tulah yang ditimpakan kepada bangsa Mesir. Petaka bagi Mesir, namun berkah bagi Israel. Aneh rasanya jika bangsa Israel tidak berjaga-jaga. Inilah peristiwa penting dalam hidup mereka sebagai bangsa. Inilah Malam Kemerdekaan Israel. Dan sejatinya mereka juga tidak pernah memimpikannya!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: