Mata

Sabda-Mu Abad | 10 Agustus 2025 | Mat. 6:22-23
”Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi, jika terang yang ada padamu menjadi gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Kita melihat dengan mata. Tak hanya mata fisik, juga mata batin. Sehingga Yesus Orang Nazaret berbicara soal mata yang baik dan mata yang jahat. Bisa jadi yang dilihat sama, tetapi maknanya tergantung dengan mata apa kita melihatnya.
Sebenarnya Yesus Orang Nazaret telah menyinggung mata yang jahat ini ketika berkata, ”Setiap orang yang memandang perempuan hingga menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:28).
Sang Guru menegaskan bahwa mata adalah pelita tubuh. Fungsi pelita adalah menerangi. Dan yang diterangi adalah seluruh tubuh. Ketika mata kita jahat seluruh tubuh akan menjadi gelap.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Mata adalah lampu untuk badan. Kalau matamu jernih, seluruh badanmu terang-benderang. Tetapi kalau matamu kabur, seluruh badanmu gelap-gulita. Jadi kalau lampu di dalam dirimu itu gelap, alangkah pekatnya kegelapan itu!”
Di sini Sang Guru berbicara soal mata yang jernih. Mata yang jernih berarti tanpa prasangka apa pun. Hanya melihat apa yang dilihat. Tanpa tafsiran atau agenda apa pun.
Persoalannya kerap memang di sini. Ketika melihat mobil baru tetangga, lalu kita tergoda untuk bertanya dari mana ia mendapatkannya, sebenarnya mata kita tak lagi jernih, melainkan kabur. Ada aspek rasa iri yang membebani. Ketika mata kabur ini dipupuk dan dipelihara, bisa saja hati lalu mengolahnya dan mulut menjadikannya gosip yang dibagikan kepada tetangga lainnya.
Inilah agaknya yang dimaksud Sang Guru dengan mata kabur, yang membuat kegelapan menjadi begitu pekat.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!