Mazbah di Gunung Ebal

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 16 Oktober 2023 | Yos. 8:30-31

”Setelah itu, Yosua mendirikan mezbah bagi TUHAN, Allah Israel, di Gunung Ebal, seperti yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN, kepada orang Israel, sebagaimana tertulis dalam kitab Taurat di Musa, ”Suatu mazbah dari batu yang tidak dipahat, yang tidak dikerjakan dengan perkakas besi.” Di atasnya mereka mempersembahkan kurban bakaran kepada TUHAN dan mengadakan kurban keselamatan.”

”Setelah itu” berarti sesudah Israel mengalahkan Ai. Peristiwa Ai tampaknya sungguh memberikan pelajaran yang berharga bahwa kehendak Allah harus dijalani umat-Nya. Namun, tak boleh dijalani sesukanya, tetapi harus seturut dengan cara Allah. Dan itu mesti dilakukan tanpa syarat.

Dispensasi boleh dibilang cuma taktik untuk menawar kehendak Allah. Sering kali sifatnya pun coba-coba. Sifat coba-coba ini sedikit banyak memperlihatkan bahwa kita memang tidak menghargai Allah sepenuh dan seutuhnya. Oleh karena itu, Yosua pun merasa perlu memperlihatkan kepada umat Israel perlunya menjalankan pesan Musa sebagaimana tertulis dalam kitab Taurat Musa.

Menarik pula diperhatikan bagaimana penulis Kitab Yosua berkait jabatan Musa. Penulis menyatakannya sebagai ”hamba TUHAN”. Musa tidak ditulis sebagai ”pemimpin agung”, namun ditulis sebagai seorang hamba.

Dan seorang hamba memang harus tunduk pada tuannya. Bagaimanapun, dia seorang hamba, yang harus menaati perintah tuannya sepenuh dan seutuhnya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Neom